Jumat, 28 Oktober 2011

Kegiatan Tahunan PPQA

Kegiatan Tahunan PPQA

Penataran Penghayatan dan Pengamalan Sunnah Nabi (P3SN).
Merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh pengurus PPQA, remaja desa dibawah Majlis Ta'lim Amirul Hasan yang berindukkan pada Pondok Pesantren Qoshrul Arifan.
Kegiatan ini telah dimulai sejak tahun 1997 hingga sekarang. Kegiatan ini dilaksanakan pada saat liburan kenaikan kelas dan lamanya 7 - 10 hari.
Untuk materi belajarnya yaitu khusus pada pelajaran agama yang lebih mendalam. Seperti Fiqih, Tajwid, Qur'an Hadist, Do'a, Bahasa Arab, dll yang dimana belum tentu didapatkan peserta didik di sekolah. Di sekolah umum misal, pelajaran agama hanya 2 jam pelajaran dalam 1 minggu. Bagaimana mereka akan mendapatkan lebih ?
Oleh karena itu, kami selaku penitia mengadakan kegiatan tersebut untuk lebih memupuk iman, taqwa kepada Allah swt. Juga mengenalkan ajaran Rasulallah serta sunnah-sunnahnya. Sehingga anak-anak dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari yang berlandaskan Sunnah Nabi. Mulai akhlak beliau, sifat Beliau, tawaddu' beliau serta kepemimpinan Beliau.
Nah...kegiatan ini diperuntukkan untuk umum. Mulai dari tingkat pra sekolah hingga SMA. Sedangkan pembagian kelasnya ada kelas SIGHOR (utk pra sekolah hingga kelas 2 SD), KIBAR (Kelas 3 - 5 SD), TAKHASUS (kelas 6 SD - 1 SMP/ MTs) dan TAKHASUS II (2 SMP keatas). Untuk staf pengajarnya disebut TUTOR. Tutor ini diambil dari Ustadh Ustadhzah Ponpes Qoshrul Arifan dan dari sukarelawan yang bersedia berpartisipasi membantu dalam kegiatan ini.
Untuk peserta sendiri yang berasal dari luar wilayah (Lingk. Maliyan dan sekitarnya), diwajibkan menginap selama kegiatan ini berlangsung. Untuk masalah konsumsi, sarana dan prasarana telah Panitia siapkan jauh-jauh hari dan dengan harapan dapat terpenuhi secara maksimal. Peserta hanya mengganti biaya administrasi dan akomodasi selama kegiatan berlangsung, disesuaikan dengan lamanya kegiatan ini.

FOTO-FOTO KEGIATAN


















 

Jumat, 12 Agustus 2011

PROFIL PONDOK PESANTREN QOSHRUL ARIFAN




SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN

Suatu hal yang tidak terlepas dalam wacana pendidikan di Indonesia adalah Pondok Pesantren. Ia adalah model sistem pendidikan pertama dan tertua di Indonesia. Keberadaannya mengilhami model dan sistem-sistem yang ditemukan saat ini. Ia bahkan tidak lapuk dimakan zaman dengan segala perubahannya. Karenanya banyak pakar, baik lokal maupun internasional melirik Pondok Pesantren sebagai bahan kajian. Tidak jarang beberapa tesis dan disertasi menulis tentang lembaga pendidikan Islam tertua ini.
Sifat keislaman dan keindonesiaan yang terintegrasi dalam pesantren menjadi daya tariknya. Belum lagi kesederhanaan, sistem dan manhaj yang terkesan apa adanya, hubungan kyai dan santri serta keadaan fisik yang serba sederhana. Walau di tengah suasana yang demikian, yang menjadi magnet terbesar adalah peran dan kiprahnya bagi masyarakat, negara dan umat manusia yang tidak bisa dianggap sepele atau dilihat sebelah mata. Sejarah membuktikan besarnya konstribusi yang pernah dipersembahkan lembaga yang satu ini, baik di masa pra kolonial, kolonial dan pasca kolonial, bahkan di masa kini pun peran itu masih tetap dirasakan.

Pondok pesantren Dahulu
Dalam catatan sejarah, Pondok Pesantren dikenal di Indonesia sejak zaman Walisongo. Ketika itu Sunan Ampel mendirikan sebuah padepokan di Ampel Surabaya dan menjadikannya pusat pendidikan di Jawa. Para santri yang berasal dari pulau Jawa datang untuk menuntut ilmu agama.
Pesantren Ampel merupakan cikal bakal berdirinya pesantren-pesantren di Tanah Air. Sebab para santri setelah menyelesaikan studinya merasa berkewajiban mengamalkan ilmunya di daerahnya masing-masing.
Kesederhanaan pesantren dahulu sangat terlihat, baik segi fisik bangunan, metode, bahan kajian dan perangkat belajar lainnya. Hal itu dilatarbelakangi kondisi masyarakat dan ekonomi yang ada pada waktu itu. Yang menjadi ciri khas dari lembaga ini adalah rasa keikhlasan yang dimiliki para santri dan sang Kyai. Hubungan mereka tidak hanya sekedar sebagai murid dan guru, tapi lebih seperti anak dan orang tua. Tidak heran bila santri merasa kerasan tinggal di pesantren walau dengan segala kesederhanaannya.
    Materi yang dikaji adalah ilmu-ilmu agama, seperti fiqih, nahwu, tafsir, tauhid, hadist dan lain-lain. Biasanya mereka mempergunakan rujukan kitab turost atau yang dikenal dengan kitab kuning. Di antara kajian yang ada, materi nahwu dan fiqih mendapat porsi mayoritas. Ha litu karena mereka memandang bahwa ilmu nahwu adalah ilmu kunci. Seseorang tidak dapat membaca kitab kuning bila belum menguasai nahwu. Sedangkan materi  fiqih karena dipandang sebagai ilmu yang banyak berhubungan dengan kebutuhan masyarakat (sosiologi).

Pondok Pesantren Qoshrul Arifan terletak di dusun Maliyan, Desa Sidorejo, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Pondok Pesantren ini termasuk Pondok Pesantren Salafiyah, berdiri pada tahun 1993 oleh Bapak Kyai Muhammad Abdul Malik. Sejak berdiri sampai dengan sekarang, Pondok Pesantren ini telah mempunyai banyak santri. Baik santri mukim, santri binaan dan santri majlis serta jama’ah thareqat An-Naqsyabandiyah Kholidiyah


KEGIATAN PONDOK PESANTREN
Bidang Da’wah meliputi :
·         Alqur’an dan Hadist.
·         Pengajian kitab-kitab kuning, tafsir, nahwu sorof, bahasa arab, dll secara bandongan, sorogan, hafalan, dll.
·         Majlis Ta’lim
·         Pengembangan agama melaui Majlis Ta'lim, Pengajian, dll.
 Bidang Pendidikan
·         Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun (Wajar Dikdas 9 th) Salafiyah Wustho
·         Program Kejar Paket C (setara SMA)
·         Madrasah Diniyyah
·         Madrasah Tsanawiyah
Bidang Keterampilan
·         Menjahit
·         Pertanian
·         Peternakan
·         Perkebunan
·         Komputer
·         Keterampilan lain